Keruntuhan Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia
|
Add caption |
- Serangan dari kerajaan Lain : Runtuhnya sebuah kerajaan karena faktor seperti ini dialami oleh kerajaan sriwijaya dan singasari. Kerajaan sriwijaya mengalami kemunduran setelah mendapat serangan dari kerajaan kemunduran setelah mendapat serangan dari kerajaan cholamandala (india selatan) pada tahun 1024 dan 1030. Kerajaan singasari mengalami keruntuhan akibat serangan mendadak yang dilancarkan oleh kerajaan kediri yang dipimpin oleh jayakatwang pada waktu itu kerajaan kediri merupakan daerah taklukan dari kerajaan singasari
- Perang Saudara : Kerajaan-kerajaan yang runtuh karena faktor ini, antara lain kerajaan mataram kuno dan kerajaan majapahit dikerajaan mataram kuno perselisihan terjadi setelah pernikahan antara rakai pikatan (dinasti sanjaya) dan pramadhawardhani (Dinasti Syailendra). Setelah pernikahan itu, takhta kerajaan mataram kuno jatuh ketangan rakai pikatan.
- Bencana Alam : Bencana alam juga dapat menyebabkan runtuhnya sebuah kerajaan, hal ini terjadi di kerajaan mataram kuno pada masa pemerintahan rakai wawa, waktu itu, Gunung merapi meletus yang menyebabkan kerusakan parah pada kerajaan mataram kuno. Oleh sebab itu, pusat pemerintahan kerajaan mataram kuno dipindahkan ke jawa timur oleh Mpu Sindok
- Perselisihan Antara Raja Dan Brahmana : Raja terakhir kediri yang bernama kertajaya berselisih paham dengan kaum brahmana menganggap kertajaya melanggar agama dan memaksa mereka untuk menyembahnya seperti dewa. para brahmana kemudian meninggalkan kediri dan meminta perlindungan pada ken Arok di Tumapel.
- Munculnya Kekuatan Baru : Munculnya kekuatan baru yang berupa kerajaan juga turut memengaruhi keberadaan sebuah kerajaan yang lebih dulu ada hal ini terlihat dari mulai surutnya kedudukan munculnya kerajaan majapahit di jawa. Hal ini yang sama juga dialami oleh kerajaan majapahit setelah agama islam mulai masuk keindonesia muncullah dua kekuatan baru, yaitu Demak Dan Malaka.
- Tidak Adanya Pemmpin Yang Cakap : Pada sebuah kerajaan Kepemimpinan sangat tergantung dari kewibawaan dan kecakapan seorang raja apabila raja yang memerintah cakap maka kerajaan akan maju, namun bila raja yang memerintah lemah maka kerajaan akan mengalami kemunduran. dari kasus seperti ini nampak pada kerajaan Majapahit yang mengalami puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja hayam wuruk dan mahapatih. Gaja Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar