Cari Blog Ini

Translate

Minggu, 08 Januari 2017

Perhitungan Kimia

Hasil gambar untuk Perhitungan kimia
Perhitungan kimia meliputi perhitungan komposisi zat serta massa atau volum pereaksi dan hasil reaksi berdasarkan pengetahuan tentang banyaknya salah satu pereaksi atau hasil reaksi. Asas-asas stoikiometri yang telah diuraikan di muka diperlukan secara terpisah atau secara bersama-sama dalam melakukan perhitungan kimia.
                                 I.            Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan data tentang persentase massa unsur-unsur yang membentuk senyawa itu. Oleh karena kita mengetahui massa molar masing-masing unsur, maka dari perbandingan massa unsur-unsur senyawa kita dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol mencerminkan pula perbandingan jumlah atom. Dengan demikian, kita dapat menghitung perbandingan jumlah atorm unsur-unsur dalam senyawa berdasarkan data perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa.
Rumusan Empiris
Massa Molar
C3H2CI
147,0 g/mol
C2HCl
181,5 g/mol
NaS2O3
270,0 g/mol
                               II.            Perhitungan Massa Pereaksi dan Hasil Reaksi
Dengan menggunakan pengertian mol, massa molar, dan persamaan reaksi setara, dapat dihitung massa pereaksi dan hasil reaksi. Sebagai contoh, kita akan menghitung massa gas oksigen yang bereaksi dan massa gas karbon dioksida yang dihasilkan bila mana 100 g etanol dibakar sempurna.
Persamaan rekasi pembakaran etanol adalah sebagai berikut:

Persamaan reaksi ini menunjukkan bahwa 1 molekul  dengan 3 molekul oksigen membentuk 2 molekul  CO2 dan 3 molekul  H2O.  Oleh karena sejumlah mol zat mengandung jumlah molekul yang sama pula, maka perbandingan jumlah molekul sama dengan perbandingan jumlah mol. Dengan demikian, dapat kita tafsirkan dari persamaan reaksi pembakaran etanol bahwa 1 mol etanol bereaksi denan 3 mol oksigen menghasilkan 2 mol karbon dioksida dan 3 mol uap air.
                             III.            Perhitungan Volume Pereaksi  dan hasil Reaksi Berwujud Gas
Apabila pereaksi atau hasil reaksi berwujud gas, seringkali kita perlu menghitung volume zat itu. Untuk Tujuan itu dapat digunakan persamaan umum gas, PV= nRT. Oleh karena volume gas beruntung pada tekanan dan temperature di samping jumlah mol, maka data tekanan dan temperatur disamping jumlah mol, maka data tekanan dan temperature gas harus diketahui untuk menghitung volum pereaksi atau hasil reaksi yang berwujud gas.
                             IV.            Pereaksi Pembatas
Bila zat yang direaksikan banyaknya sembarang, sangat mungkin satu pereaksi lebih dahulu habis, sedangkan pereaksi yang lain tersisa. Sebagai contoh, jika 5 mol gas H2 dan 1 mol gas O2 direaksikan sesuai dengan persamaan reaksi :


Hanya 2 mol gas H2 diperlukan untuk bereaksi dengan 1 mol O2. Setelah gas O2 habis, reaksi tidak berlangsung lagi, sehingga tersisa 3 mol gas H2. Dengan demikian, hasil reaksi dibatasi oleh pereaksi yang lebih awal habis. Pereaksi yang habis lebih dahulu dinamakan pereaksi pembatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar